MEMPERINGATI
HARI AIDS SE-DUNIA
01 DESEMBER 2011
“SELAMATKAN GENERASAI PAPUA DENGAN CARA SALING MENGINGATKAN”
Port Numbay,30 Desember
2011
Oleh : BADAN EKSEKUTIF MAHASISWA FISIP-UNCEN
Akhirnya
saudara, hingga triwulan ketiga tahun 2011,setidaknya terdapat 10,522 kasus
HIV/AIDS di Provinsi Papua. Jumlah terbanyak di temukan di kabupaten
Mimika,yaitu sebanyak 2.180 kasus. Selanjutnya Merauke,Jayapura,Biak,Puncak
Jaya,Paniai dan beberapa kota besar di pulau kasuari ini. Selanjutnya data kematian pasien HIV/AIDS
terbanyak itu dari Biak Numfor,Kab.Jayapura,dan kota –kota besar lain di Papua.
Sungguh hebat ! Lebih bahaya saudara, diprediksikan dalam sehari masyarakat
Papua terinfeksi virus mematikan yang belum di temukan obatnya itu. Human
Immunodeficiency Virus (HIV) dan Acquired Immune Defciency Syndrome (AIDS).
Adalah sekumpulan gejala infeksi yang timbul akibat rusaknya sistem kekebalan
tubuh manusia.
Ini lebih
dasyat saudara, ternyata dari 50 persen pasien yang terinfeksi adalah mereka
yang berada pada usia produktif atau pada usia 20-29. Selain itu di temukan
juga 52 kasus pada bayi di bawah satu tahun. Dengarlah ini saudara, Kepala
Dinas Kesehatan Provinsi Papua (Josef Rinta),menyampaikan bahwa banyak kasus
yang teridentifikasi karena masyarakat semakin sadar untuk memeriksakan diri.
Selain itu, sosialisasi juga terus di galakan. Hanya saja, perilaku dan
kebiasaan hidup kurang sehat dari sebagian masyarakat masih menjadi
kendala,sehingga penyebaran virus mematikan ini terus terjadi.
Jelasnya
begini, 10,522 kasus HIV/AIDS yang teridentifikasi adalah mereka yang sadar
memeriksakan diri saja !! bagaimana dengan mereka yang terinfeksi dan tidak
melakukan pemeriksaan sampai ajal menjemput. Pastilah lebih banyak jumlahnya
bukan ? Ironis sekali,masalah yang juga mengambil bagian dalam akar permasah
Papua ini. Bagaimaa tidak di katakana demikian ? Kasus HIV/AIDS urutan kedua di
Indonesia,yaitu setelah DKI Jakarta adalah Papua. Perluasan penanggulangan
HIV/AIDS oleh Komisi Penanggulangan HIV/AIDS Prov.Papua (KPA Prov.Papua)
dinilai baru sebatas sosialisasi saja. Hal itupun hanya pada kalangan
masyarakat yang terbatas.
Seruan BEM
FISIP – UNCEN ini sederhana saja, berusaha membuka wacana berpikir masyarakat
akademis Fisip- Uncen(Mahasiswa) bahwa demikianlah Papua. Berbagai persoalan
mencuat seolah tidak terselesaikan. Terkubur dengan berbagai isu yang merugikan
Mahasiswa sehingga tidak mengkritisi banyak hal yang menjadi Permasalah dunia
tentang kesehatan spesifiknya HIV/AIDS di Papua. Yang bertepatan dengan hari yang
di yakini masyarakat Papua sebagai hari kemerdekaan mereka (01 Desember) .
dengan demikian maka seruan BEM –FISIP
UNCEN ini mengingatkan masalah yang
terkubur tanpa ada perhatian dari kehidupan kampus khususnya mahasiswa. Kenapa
? bahwa, perlu BEM – FISIP sampaikan
bahwa HIV/AIDS diindikasikan adalah GENOSIDA (Penghilangan Ras ). Bayangkan
saja jika satu hari satu anak Papua usia
Produktif terinfeksi AIDS. Perlu
waspada? Tentu.
Maka dengan
maksud itu hari ini BEM –FISIP menghimbau Bahwa HIV/AIDS adalah masalah bersama
kiita. Pemerintah Pusat, Pemerintah Daerah,Komisi Penanggulangan AIDS, saja
sudah kebingungan mengatasi penyakit masyarakat, Pakai Narkoba,Miras, salah
transfuse darah,teratas dan terpopular di Papua yaitu SEX BEBAS (Berzinah).
Himbauan BEM-FISIP ini tidak bertujuan
menyindir, memprovokasi saudara ! tetapi lebih kepada mengingatkan kita semua
bahwa mari bersama kita perhatikan hal ini dan sdemikan bias menghindarkan diri
sertasaling mengingatkan. Ok saudara……
Kesingkronan
antara Miras,memakai Narkoba, Sex Bebas dang anti-ganti pasangan,akhirnya
terinfeksi HIV/AIDS. BEM- FISIP UNCEN harus katakana bahwa adalah kesiasiaan.
Sehingga tema di atas adalah benar bahwa aksi ini hanya mau mengingatkan kita
semua bahwa HIV/AIDS adalah Ancaman bagi generasi kita di PAPUA.
Thnk’s Gbu
Tidak ada komentar:
Posting Komentar