Selasa, 29 November 2011

“SELAMATKAN GENERASAI PAPUA DENGAN CARA SALING MENGINGATKAN”


MEMPERINGATI HARI AIDS SE-DUNIA
01 DESEMBER 2011
“SELAMATKAN GENERASAI PAPUA DENGAN CARA SALING MENGINGATKAN”
Port Numbay,30 Desember 2011
Oleh : BADAN EKSEKUTIF MAHASISWA FISIP-UNCEN
Akhirnya saudara, hingga triwulan ketiga tahun 2011,setidaknya terdapat 10,522 kasus HIV/AIDS di Provinsi Papua. Jumlah terbanyak di temukan di kabupaten Mimika,yaitu sebanyak 2.180 kasus. Selanjutnya Merauke,Jayapura,Biak,Puncak Jaya,Paniai dan beberapa kota besar di pulau kasuari ini.  Selanjutnya data kematian pasien HIV/AIDS terbanyak itu dari Biak Numfor,Kab.Jayapura,dan kota –kota besar lain di Papua. Sungguh hebat ! Lebih bahaya saudara, diprediksikan dalam sehari masyarakat Papua terinfeksi virus mematikan yang belum di temukan obatnya itu. Human Immunodeficiency Virus (HIV) dan Acquired Immune Defciency Syndrome (AIDS). Adalah sekumpulan gejala infeksi yang timbul akibat rusaknya sistem kekebalan tubuh manusia.
Ini lebih dasyat saudara, ternyata dari 50 persen pasien yang terinfeksi adalah mereka yang berada pada usia produktif atau pada usia 20-29. Selain itu di temukan juga 52 kasus pada bayi di bawah satu tahun. Dengarlah ini saudara, Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Papua (Josef Rinta),menyampaikan bahwa banyak kasus yang teridentifikasi karena masyarakat semakin sadar untuk memeriksakan diri. Selain itu, sosialisasi juga terus di galakan. Hanya saja, perilaku dan kebiasaan hidup kurang sehat dari sebagian masyarakat masih menjadi kendala,sehingga penyebaran virus mematikan ini terus terjadi.
Jelasnya begini, 10,522 kasus HIV/AIDS yang teridentifikasi adalah mereka yang sadar memeriksakan diri saja !! bagaimana dengan mereka yang terinfeksi dan tidak melakukan pemeriksaan sampai ajal menjemput. Pastilah lebih banyak jumlahnya bukan ? Ironis sekali,masalah yang juga mengambil bagian dalam akar permasah Papua ini. Bagaimaa tidak di katakana demikian ? Kasus HIV/AIDS urutan kedua di Indonesia,yaitu setelah DKI Jakarta adalah Papua. Perluasan penanggulangan HIV/AIDS oleh Komisi Penanggulangan HIV/AIDS Prov.Papua (KPA Prov.Papua) dinilai baru sebatas sosialisasi saja. Hal itupun hanya pada kalangan masyarakat yang terbatas.
Seruan BEM FISIP – UNCEN ini sederhana saja, berusaha membuka wacana berpikir masyarakat akademis Fisip- Uncen(Mahasiswa) bahwa demikianlah Papua. Berbagai persoalan mencuat seolah tidak terselesaikan. Terkubur dengan berbagai isu yang merugikan Mahasiswa sehingga tidak mengkritisi banyak hal yang menjadi Permasalah dunia tentang kesehatan spesifiknya HIV/AIDS di Papua. Yang bertepatan dengan hari yang di yakini masyarakat Papua sebagai hari kemerdekaan mereka (01 Desember) . dengan demikian maka seruan  BEM –FISIP UNCEN  ini mengingatkan masalah yang terkubur tanpa ada perhatian dari kehidupan kampus khususnya mahasiswa. Kenapa ? bahwa, perlu BEM – FISIP  sampaikan bahwa HIV/AIDS diindikasikan adalah GENOSIDA (Penghilangan Ras ). Bayangkan saja jika satu hari  satu anak Papua usia Produktif terinfeksi AIDS. Perlu  waspada? Tentu.
Maka dengan maksud itu hari ini BEM –FISIP menghimbau Bahwa HIV/AIDS adalah masalah bersama kiita. Pemerintah Pusat, Pemerintah Daerah,Komisi Penanggulangan AIDS, saja sudah kebingungan mengatasi penyakit masyarakat, Pakai Narkoba,Miras, salah transfuse darah,teratas dan terpopular di Papua yaitu SEX BEBAS (Berzinah). Himbauan  BEM-FISIP ini tidak bertujuan menyindir, memprovokasi saudara ! tetapi lebih kepada mengingatkan kita semua bahwa mari bersama kita perhatikan hal ini dan sdemikan bias menghindarkan diri sertasaling mengingatkan. Ok saudara……
Kesingkronan antara Miras,memakai Narkoba, Sex Bebas dang anti-ganti pasangan,akhirnya terinfeksi HIV/AIDS. BEM- FISIP UNCEN harus katakana bahwa adalah kesiasiaan. Sehingga tema di atas adalah benar bahwa aksi ini hanya mau mengingatkan kita semua bahwa HIV/AIDS adalah Ancaman bagi generasi kita di PAPUA.
Thnk’s Gbu

Tidak ada komentar:

Posting Komentar