Rabu, 16 November 2011

Fisik Lingkungan Papua
   Papua merupakan wilayah yang luasnya hampir setengah New Guinea pulau terbesar kedua di dunia setelah Greenland. Papua merupakan provinsi terluas di Indonesia terletak paling timur dengan luas daratan kurang lebih 21.9%.  atau 421.981 Km2.  Keberadaan  Papua sebagai bagian wilayah Indonesia dimulai sejak hasil penentuan pendapat rakyat (PEPERA) diterima oleh PBB pada 15 Agustus 1969.  Semula nama provinsi tersebut adalah Provinsi Irian Barat, tetapi dengan alasan nasionalisasi nama Irian Barat diubah menjadi Irian Jaya, dan pada tahun 2000 diubah oleh pemerintah indonesia sebagai Provinsi Papua.  Provinsi ini terbagi atas 19 kabupaten yakni Kabupaten: Supriori, Biak Numfor, Yapen, Waroen, Nabire, Paniai, Puncak Jaya, Mimika, Sami, Talikora, Jayawijaya, Asmat, Jayapura, Yahukimo, Keerom, Pegunungan Bintang, Bovendigoel, Mappi, dan Merauke serta Kota Jayapura.

Â
Topografi Papua bervariasi mulai dari dataran rendah berawa sampai dengan dataran tinggi yang dipadati oleh hutan hujan tgropis, padang rumput, dan lembah.  Di bagian tengah berjejer rangkaian pegunungan tinggi sepanjang 650 Km.  Salah satu pegunungan yang terkenal adalah Puncak Jayawijaya karena mempunyai 3 puncak yang walaupun dekat dengan katulistiwa tetapi selalu diselimuti salju.  Ketiga puncak tersebut adalah puncak Jayawijaya dengan ketinggian 5.030 m, puncak Trikora berketinggian 5.160 m, dan puncak Yamin setinggi 5.100 m.



  Provinsi Papua kaya dengan berbagai potensi sumberdaya alam.  Sektor pertambangan mampu memberikan kontribusi lebih dari 50% perekonomian Papua dengan komoditas yang berupa tembaga, emas, minyak dan gas bumi.  Hasil hutan belantara juga benyak memberikan sumbangan pendapatan yang cukup besar bagi Papua.  Tercatat lebih dari 1000 spesies tanaman ada di hutan belantara di Papua.



  Suku bangsa asli Papua terdiri atas 193 suku bangsa dengan 193 bahasa yang masing-masing berbeda. Berdasarkan pada perbedaan topografi dan adat istiadat penduduk Papua dapat dibedakan menjadi 3 kelompok yakni : Penduduk daerah pantai dengan ciri-ciri umum rumah tiang (rumah panggung) dengan matapencaharian menohok sagu dan menangkap ikan. Penduduk di daerah pedalaman yang berawa dekat sungai atau perairan mempunyai mata pencaharian menangkap ikan, berburu dan mengumpulkan hasil hutan.  Penduduk di daerah dataran tinggi umumnya memiliki mata pencaharian berkebun dan berternak.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar