"Arnold Ap adalah salah satu Tokoh Papua yang semasa hidupnya
bergelut dibidang seni dan budaya. Hampir selama semasa hidupnya Ia
habiskan untuk menciptakan lagu-lagu yang bernuansa Papua.
Demikian
ungkapan salah satu rekan kerja semasa hidupnya, Johanis Mentanawany
(55) saat ditemui JUBI di Museum Loka Budaya,Universitas Cenderawasih
Jayapura, Papua pada hari Kamis (12/3). Dirinya mengaku bekerja di
Museum Universitas Cenderawasih Jayapura pada tahun 1979 silam bersama
Almarhum Arnold Ap semasa hidupnya. Menurut Johanis, Arnold adalah
seorang mahasiswa FKIP Jurusan Geografi di Unversitas Cenderawasih
(Uncen) pada saat itu (1980an-Red) namun bakat alam dalam
dirinyamengantarkan dirinya masuk jalur musik dan tarik suara. Ia
berusaha membangun satu group musik pada waktu itu yang diberi nama
Group Mambesak. Dimana dari group itu melahirkan Agus Kafiar (Mantan
Rektor Uncen), Sam Kapisa dan masih banyak lagi Pemuda Papua yang kini
menduduki jabatan-jabatan penting struktural.
Johanis juga menuturkan
bahwa motto dari Almarhum semasa hidupnya adalah menyanyi untuk hidup.
Almarhum selalu berusaha dengan menggunakan peralatan yang sederhana
bahkan tempat yang tak mewah untuk melatih teman-teman didikannya.
“Dia
biasa menggunakan halaman Gedung Pusat Studi dan Pengembangan
Partisipatif (PSP3) Universitas Cenderawasih di Jayapura, Papua,”
tukasnya seraya mengajak JUBI melihat tempat yang dimaksud yang terletak
di belakang Gedung utama Museum. Ia juga menambahkan bahwa selain
menggunakan halaman, Alharhum dan teman-temanya juga menggunakan samping
halaman museum dan ruangan museum sebagai tempat latihan musik
Seni Lukis
Selain
menggeluti seni tarik suara, kata Johanis, Almarhum Arnold Ap juga
mempunyai kreatifitas melukis. Suatu saat, Ia pernah melukis dirinya
sendiri. Selain itu ia biasa melukis benda-benda yang dianggap harus
dimuseumkan atau benda-benda keramat yang perlu disimpan di museum.
Sebelum benda tersebut diambil untuk dimuseumkan, almarhum
menggambarkannya benda tersebut di tempat aslinya terlebih dahulu.
Setelah digambar barulah benda tersebut disimpan karena pada saat itu
mengabadikan gambar dalam kamera adalah hal yang belum dapat dilakukan
karena harga kamera yang mahal (Musa Abubar)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar