Selasa, 15 November 2011

Tugas Agama 1


Tugas I


1.       Pengertia  dari  Agama dan Pemerintah
a.       Agama
Agama menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia adalah sistem yang mengatur tata keimanan (kepercayaan) dan peribadatan kepada Tuhan Yang Mahakuasa serta tata kaidah yang berhubungan dengan pergaulan manusia dan manusia serta lingkungannya.

Kata "agama" berasal dari bahasa Sansekerta āgama yang berarti "tradisi".. Sedangkan kata lain untuk menyatakan konsep ini adalah religi yang berasal dari bahasa Latin religio dan berakar pada kata kerja re-ligare yang berarti "mengikat kembali". Maksudnya dengan berreligi, seseorang mengikat dirinya kepada Tuhan.

Definisi tentang agama dipilih yang sederhana dan meliputi. Artinya definisi ini diharapkan tidak terlalu sempit atau terlalu longgar tetapi dapat dikenakan kepada agama-agama yang selama ini dikenal melalui penyebutan nama-nama agama itu. Untuk itu terhadap apa yang dikenal sebagai agama-agama itu perlu dicari titik persamaannya dan titik perbedaannya.

b.      Pemerintah
Pemerintah adalah lembaga atau badan-badan publik dalam menjalankan fungsinya untuk mencapai tujuan Negara. Klo menurut C.F Strong gini, Pemerintahan dalam arti luas adalah segala kegiatan badan-badan publik yang meliputi kegiatan legislatif, eksekutif dan yudikatif dalam usaha mencapai tujuan negara. Pemerintahan dalam ari sempit adalah segala kegiatan badan-badan publik yang hanya meliputi kekuasaan eksekutif.

2.      Hubungan antara Agama dan Pemerintah
Di dalam negara-negara yang disebut “Kristen”, relasi agama-negara agaknya tidak terlalu sulit diterapkan. Tentu saja harus dicatat bahwa yang disebut “Negara Kristen” tidak ada lagi sekarang, walaupun nilai-nilai kristiani tidak pernah ditinggalkan. Pernyataan ini serupa dengan mengatakan, bahwa di negeri-negeri itu apa yang yang disebut partai Kristen tidak ada lagi (sebagaimana kita mengartikannya di Indonesia), meskipun nama-namanya masih berlabel “Kristen”. Agaknya terdapat semacam “fleksibilitas” di dalam menerapkan prinsip-prinsip kristiani di dalam menyiasati relasi agama dan negara. Tetapi benarkah persis begitu? Tidak juga. Amerika Serikat misalnya, yang juga menerapkan prinsip pemisahan agama dan negara, ternyata sangat “agamani” di dalam pemerintahannya.










3.      Tujuan dari Agama dan Pemerintah
a.       Agama
Tiap orang mengerti tujuan dari ajaran Agama, yaitu terutama membawa manusia ke :
a.    Kehidupan beriman
b.   Berbudi luhur, bermental baik
c.    Ada cinta kasih
d.   Perasaan / kehidupan sosial
e.    Damai / rukun
f.    Selamat dunia akherat
g.    Sehat walafiat
h.   Tidak ketinggalan rejeki
i.     Panjang umur
j.     Saling membimbing
b.      Pemerintah
Dengan demikian, suatu pemerintahan terdiri dari berbagai lembaga yang bertanggung jawabuntuk mengambil kebijakan publik. Pemerintahan Negara RI mempunyai tujuan atau tugas pokok dan fungsi yang tercantum dalam Pembukaan UUD 1945, yaitu :
a. Tujuan:
·   Memajukan kesejahteraan umum
·   Melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruhtumpah darah Indonesia
·   Mencerdaskan kehidupan bangsa
·   Ikut melaksanakan ketertiban dunia berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi dan keadilan sosial.


4.      Fungsi dari Agama dan Pemeerintah
a.    Agama
Memainkan fungsi kawalan sosial.
Kebanyakan agama di dunia adalah menyaran kepada kebaikan. Dalam ajaran agama sendiri sebenarnya telah menggariskan kod
etika yang wajib dilakukan oleh penganutnya. Maka ini dikatakan agama memainkan fungsi kawalan sosial.

b.Pemerintah
·      Menyelenggarakan pertahanan dan keamanan, kehakiman dan peradilan, urusan perekonomian, pembinaan demokrasi, serta politik DN dan LN
·      Memelihara kesejahteraan, kesehatan dan kehidupan sosial, keuangan
·      Melaksanakan pendidikan dan kebudayaan, membina agama & kepercayaan terhadap Tuhan  Yang Maha Esa.


Tugas 2

Apa yang di maksud dengan pertobatan

I.            Pertobatan berarti meninggalkan manusia lama dan menjadi manusia baru:
"… karena kamu telah menanggalkan manusia lama serta kelakuannya, dan telah mengenakan manusia baru yang terus-menerus diperbaharui untuk memperoleh pengetahuan yang benar menurut gambar Khaliknya” (Kolose 3:9-10).

Ketahuilah ini, bahwa”manusia lama” dari orang yang telah bertobat telah disalibkan bersama Kristus, sehingga sejak sekarang mereka tidak lagi melayani dosa – karena ia telah mati dan telah dibebaskan dari dosa (band Roma 6:4-7). Selanjutnya orang-orang yang telah bertobat melayani Tuhan dalam roh yang baru (Roma 7:6). Tetapi dalam kasus adanya beberapa keraguan dalam pikiran Anda, saya akan memberikan beberapa poin yang menunjukkan perlunya pertobatan.

1. Pertobatan adalah alasan utama Kristus datang kedalam dunia untuk memberikan, untuk membawa orang-orang berdosa yang jahat kepada Allah.
 Apakah Anda berpikir bahwa Kristus datang untuk melakukan seseuatu yang tidak perlu? Sama halnya penderitaan-Nya untuk membayar dosa-dosa kita, sehingga ajaran dan Roh-Nya perlu untuk pertobatan kita. Kita tidak dapat diselamatkan selain melalui pertobatan. Mungkinkah Allah mengutus Anak-Nya ke dalam dunia dengan tujuan memanggil pulang orang-orang berdosa, jika mereka dapat diselamatkan tanpa melalui pertobatan? Tuhan Yesus adalah ahli fisika yang agung tentang jiwa. Ia datang bukan untuk menyembuhkan penyakit ringan yang dapat disembuhkan tanpa Dia. Ia datang untuk menyembuhkan kutuk dosa yang merusak, yang mana tidak ada yang dapat menyembuhkannya selain Dia. Tidak pernah ada di dalam pikiran Kristus bahwa Ia atang untuk menderita demi menebus dosa-dosa kita, dan kemudian membiarkan kita terus hidup di dalam dosa tanpa adanya suatu perubahan. Ia tidak pernah berpikir untuk membawa manusia ke sorga bersama dengan dosa-dosa mereka, tetapi ia membinasakan dosa-dosa mereka, karena itu tidak layak untuk masuk ke dalam sorga. Ia tidak pernah bermaksud untuk membawa Anda bersama penyakit (dosa) Anda ke dalam Sorga, tetapi sebelumnya Ia menyembuhkan penyakit Anda, karena jika tidak itu akan merusak Anda. Bukankah penghujatan yang lebih besar dari menentang Kristus adalah mempertemankan Dia dengan dosa yang sangat Ia benci? Bukankah penghujatan yang lebih besar adalah dengan membayangkan bahwa Kristus berdiri bersama Setan dan memperkuat kerajaan Setan --  yang mana misi sejati-Nya adalah justru untuk membinasakannya?
Selanjutnya, Kristus datang untuk mempertobatkan manusia, dan bukan untuk mengampuni siapapun tanpa pertobatan. “Sebab Anak Manusia datang untuk mencari dan menyelamatkan yang hilang” (Lukas 19:10). “yang telah menyerahkan diri-Nya bagi kita,” bukan mengampuni dan menyelamatkan tanpa mempertobatkan kita, tetapi “untuk membebaskan kita dari segala kejahatan dan untuk menguduskan bagi diri-Nya suatu umat, kepunyaan-Nya sendiri, yang rajin berbuat baik” (Titus 2:14). Dari ayat-ayat ini Anda dapat melihat bahwa pertobatan adalah kebutuhan mutlak jika Anda berharap untuk diselamatkan.

2. Pertobatan adalah hal yang paling utama di seluruh Alkitab, mempertobatkan manusia dari dosa dan memimpin kepada Tuhan, dan membangun mereka yang telah bertobat.
Dan apakah Anda berpikir bahwa Tuhan mungkin menjadikan pertobatan sebagai topik utama dalam Firman-Nya jia ini tidak penting atau diperlukan? Jika seseorang dapat diselamatkan tanpa pertobatan, mengapa Tuhan menginspirasikan kepada para nabi dan rasul untuk menyampaikan Firman-Nya dengan tujuan mempertobatkan manusia dan membangun mereka yang telah bertobat? Haruskah Tuhan melakukan semua hal yang ada di dalam Alkitab untuk sesuatu yang tidak perlu atau penting? Inilah tujuan utama Firman Allah: “Taurat TUHAN itu sempurna, mempertobatkan jiwa” – KJV (Mazmur 19:7). Dan lagi bukankah Alkitab menyerukan kepada orang-orang berdosa untuk bertobat dan berbalik kepada Kristus? Ada ratusan ayat di dalam Alkitab yang menunjukkan bahwa tujuan utama Kitab Suci adalah memimpin orang-orang berdosa datang kepada Kristus (band. Yehezkiel 33:11; Yesaya 31:6; 59:20-21; Yeremia 3:7; Amsal 1:23; Yoel 2:12-13; Yunus 3:8; Acts 3:19; dll).
3. Pertobatan adalah tugas panggilan para pelayan Injil, yaitu mempertobatkan manusia kepada Kristus.
Mengapa Tuhan memanggil orang-orang untuk memberitakan pertobatan jika pertobatan itu tidak perlu atau tidak penting? Yohanes Pembaptis mulai mengkhotbahkan pertobatan. Kristus mengikuti jejaknya, yaitu mengkhotbahkan tentang pertobatan yang sama (Lukas 13:3-5). Rasul-rasul mengikuti-Nya, yaitu mengkhotbahkan berita pertobatan yang sama, yang mana tanpa pertobatan tidak ada keselamatan (Kis. 2:38; 8:22). Mereka menjelaskan kepada kita, “Allah memberitakan kepada manusia, bahwa di mana-mana semua mereka harus bertobat” (Kisah 17:30). Pekerjaan Paulus adalah untuk menunjukkan kepada manusia bahwa mereka “mereka harus bertobat dan berbalik kepada Allah serta melakukan pekerjaan-pekerjaan yang sesuai dengan pertobatan itu” (Kisah Rasul 26:20). Dan “untuk membuka mata mereka, supaya mereka berbalik dari kegelapan kepada terang dan dari kuasa Iblis kepada Allah, supaya mereka oleh iman mereka kepada-Ku memperoleh pengampunan dosa…” (Kisah 26:18). Substansi dari khotbah Paulus adalah, “bertobat kepada Allah dan percaya kepada Tuhan kita, Yesus Kristus” (Kisah Rasul 20:21). Setiap pelayan Injil harus “dengan lemah lembut dapat menuntun orang yang suka melawan, sebab mungkin Tuhan memberikan kesempatan kepada mereka untuk bertobat dan memimpin mereka sehingga mereka mengenal kebenaran, dan dengan demikian mereka menjadi sadar kembali, karena terlepas dari jerat Iblis yang telah mengikat mereka pada kehendaknya” (II Timotius 2:25-26). Jadi, tugas utama seorang pengkhotbah adalah mempertobatkan manusia kepada Kristus.

4. Orang Kristen harus melakukan pekerjaan-pekerjaan yang sesuai dengan pertobatan.
Akankah Allah mengatakan kepada kita tentang ini jika ada cara lain untuk memperoleh keselamatan? “Dan orang-orang bijaksana akan bercahaya seperti cahaya cakrawala, dan yang telah menuntun banyak orang kepada kebenaran seperti bintang-bintang, tetap untuk selama-lamanya” (Daniel 12:3). Yakobus berkata, “Jika ada di antara kamu yang menyimpang dari kebenaran dan ada seorang yang membuat dia berbalik, ketahuilah, bahwa barangsiapa membuat orang berdosa berbalik dari jalannya yang sesat, ia akan menyelamatkan jiwa orang itu dari maut dan menutupi banyak dosa.” (Yakobus 5:19-20)
Perhatikanlah semua ini, dan putuskan apapun itu Allah tidak akan mengutus jemaat-Nya untuk memberitakan berita pertobatan kepada orang berdosa, jika memang ada cara lain untuk menyelamatkan mereka. Mungkinkah Kristus sendiri datang untuk mempertobatkan manusia jika mereka tidak memerlukan itu? Mungkinkan Firman Tuhan, Alkitab, telah memberikan alasan ini – yaitu mempertobatkan manusia? Mungkinkah para nabi dan para rasul serta para pemberita Injil diutus untuk menyampaikan berita pertobatan? Mungkinkah ini menjadi tugas setiap orang Kristen untuk melakukan pekerjaan-pekerjaan sesuai dengan pertobatan, jika ada cara lainnya untuk diselamatkan tanpa pertobatan?
Oleh sebab itu, saya meminta Anda percaya bahwa Anda perlu untuk bertobat dan ini adalah kebenaran yang tidak dapat diganggu gugat lagi. Biarkanlah ada kepercayaan kokoh di dalam hati Anda bahwa tidak ada pengharapan keselamatan tanpa pertobatan sejati.
II.   Saya akan memberikan beberapa alasan mengapa seseorang tidak dapat masuk ke dalam kerajaan sorga jika ia tidak bertobat.

1. Jika tidak ada lain selain Firman Allah, yaitu Alkiyab, yang menjadi satu-satunya alasan, ini seharusnya sudah cukup. Sorga adalah milik Tuhan, dan Ia dapat memberikian itu kepada siapa saya yang Ia inginkan. Dan Ia menjelaskan kepada kita di dalam Firman-Nya bahwa Ia akan memberikan itu tidak kepada siapapun selain kepada orang yang telah bertobat.
"Sesungguhnya jika kamu tidak bertobat…. kamu tidak akan masuk ke dalam Kerajaan Sorga." (Matius 18:3).
Apakah Anda menolak doktrin ini, bahwa tidak ada seorangpun yang akan diselamatkan kecuali ia mau bertobat? Jika demikian apakah Anda berpikir bahwa Allah yang salah. Apakah Anda berpikir bahwa Anda lebih bijaksana dari pada Dia? Apakah And berpikir Ia tidak tahu apa yang sedang Ia lakukan? Akankah Anda menuduh Dia berlaku tidak adil? Perasaan bersalah dari orang berdosa seperti Anda, yang telah melakukan banyak pelanggaran terhadap Tuhan yang telah menciptakan Anda, dan yang telah menolak anugerah-Nya yang mau menyelamatkan Anda, tidak seharusnya berani membuka mulut Anda menentang Tuhan, dan berkata kepada Dia, setelah semua ini, bahwa jika Ia menghami Anda berarti Dia bukan penyayang.
Saya mau mengatakan kepada Anda tentang agama saya. Saya pecaya semua yang Allah firmankan dalam Alkitab adalah benar, apakah aku sepenuhnya memahami atau tidak. Saya telah menemukan bahwa tidak ada yang lebih baik atau lebih pasti untuk menjadi dasar atau fondasi agama selain ini. Ketika Tuhan berkata kepada saya dalam Firman-Nya bahwa tidak ada manusia yang akan diselamatkan kecuali ia mau bertobat, saya setuju dengan Dia dalam Firman-Nya itu. Saya akan menggunakan Firman Tuhan untuk menghadapi semua akal di dunia ini.  Jika Anda berkata ini adalah sesuatu yang terlalu keras atau berat untuk percaya bahwa sangat sedikit yang akan diselamatkan, dan bahwa Anda tidak dapat mempercayai Tuhan yang harus bertindak keras seperti ini, untuk melawan semua argumentasi Anda saya akan mengutip Firman Allah. Allah telah mengatakan itu, dan mungkinkah Ia tidak melakukannya?


2. Alasan kedua bahwa tidak seorangpun dapat masuk kerajaan sorga tanpa bertobat adalah dari natur pemerintahan Allah. Apakah Anda ingin Allah memberikan upah kepada orang-orang yang melayani Setan? Apakah Anda ingin Allah berkata, pada hari Penghakiman Akhir, “Masuklah, orang berdosa. Kamu telah hidup untuk Iblis di sepanjang hidupmu, dan hanya memikirkan hal-hal duniawi saja. Kamu telah merendahkan Aku dan gereja-Ku. Tetapi sekarang masuklah – masuklah ke dalam Sorga.” Wahai manusia berdosa, jika kasih terhadap diri sendiri tidak membutakan engkau, Anda akan melihat bahwa ini akan menjadi keputusan yang tidak layak bagi himat dan kebenaran Tuhan. Apakah Anda berpikir Ia harus memberikan upah kepada hamba-hamba Setan? “Masakan Hakim segenap bumi tidak menghukum dengan adil?" (Kejadian 18:25). Dan apakah itu adil, jika memberikan kepada setiap orang yang tidak berhak menerimanya?

3. Tetapi lebih lanjut, pertimbangkan ini. natur suci Allah tidak akan mengijinkan jiwa yang tidak suci masuk ke dalam hadirat-Nya. “Tetapi tidak akan masuk ke dalamnya sesuatu yang najis, atau orang yang melakukan kekejian atau dusta” (Wahyu 21:27). Mata-Mu terlalu suci untuk melihat kejahatan” (Habakuk 1:13). “Sebab Engkau bukanlah Allah yang berkenan kepada kefasikan; dan Ia membenci orang yang mencintai kekerasan” (Mazmur 5:4,5; 11:5, 7). “Sebab itu orang fasik tidak akan tahan dalam penghakiman, begitu pula orang berdosa dalam perkumpulan orang benar” (Mazmur 1:5). “Orang fasik dan semua bangsa yang melupakan Tuhan akan dikirim ke Neraka” (Mazmur 9:8, 16, 17). Apakah Anda memiliki alasan lebih baik? Ada oposisi antara natur Allah dan orang yang tidak bertobat. “Janganlah kamu merupakan pasangan yang tidak seimbang dengan orang-orang yang tak percaya. Sebab persamaan apakah terdapat antara kebenaran dan kedurhakaan? Atau bagaimanakah terang dapat bersatu dengan gelap?” II Korintus 6:14).
Anda harus kudus seperti Tuhan atau Tuhan menjadi najis seperti Anda – atau Anda tidak akan dapat hidup bersama dengan Dia di Sorga.  Tuhan tidak dapat menjadi najis, karena itu sangat bertentangan dengan nature-Nya. Kalau demikian berarti Anda yang harus menjadi kudus dalam pemandangan Dia, melalui imputasi kebenaran Kristus, yang Asnda terima pada saat bertobat. Karena alasan ini, hanya orang-orang yang telah bertobat yang dapat hidup bersama Tuhan di Sorga. Jika Anda mau berbalik kepada Kristus Anda akan diijinkan masuk ke Sorga. Tetapi jangan pernah mengharapkan Tuhan menjadi penuh dengan dosa seperti Anda.

4. Di sini ada alasan lain bahwa hanya orang yang telah bertobat yang dapat masuk ke Sorga. Allah menawarkan keselamatan kepada mereka sepanjang hidup mereka, namun mereka menolaknya. Allah membuat cara yang mudah bagi mereka untuk memperoleh keselamatan, namun mereka menolaknya. Mereka dapat memiliki Kristus dan pengampunan, dan kesucian dan kebahagiaan, jika mereka mau itu, tetapi mereka telah menolak semua itu. Allah memberikan pilihan hidup dan mati kepada mereka dan meminta mereka untuk memilih hidup bahwa mereka harus hidup (Ulangan 30:19). Namun mereka lebih memilih kematian. Tuhan memanggil para pengkhotbah-Nya untuk terus menyampaikan itu kepada mereka (II Timotius 4:2), dan “nyatakanlah apa yang salah, tegorlah dan nasihatilah dengan segala kesabaran dan pengajaran.” Ia bahkan menjelaskan kepada para pelayan Tuhan untuk “undanglah mereka untuk masuk” (Matius 22;9; Lukas 14:23). Namun mereka tetap tidak mau datang juga. Beberapa orang mencari alasan untuk memaapkan diri sendiri mengapa tidak mau bertobat. Yang lainnya tidak memperhatikan khotbah kami ini dengan serius. Yang lain lagi bahkan menentang dan menyerang khotbah seperti ini.
Berat bagi saya untuk mengatakan bahwa saya harus bersaksi melawan ribuan orang yang berada dalam kondisi seperti ini [tidak bertobat]. Wahai manusia berdosa, saya bersaksi kepada Anda hari ini, bahwa Tuhan dan para malaikan dan semua orang akan tahu bahwa jika Anda pasti masuk Neraka karena Anda tidak mau diselamatkan. Ini bukanlah karena Allah kejam kepada Anda, namun karena Anda kejam terhadap diri Anda sendiri. Ini akan terbukti benar di akhir hidup Anda.

5. Jika semua alasan bahwa Allah tidak mengijinkan orang yang belum bertobat masuk ke dalam kerajaan Sorga ini masih tidak memuaskan Anda, saya mau memberikan satu alasan lagi – ini hal yang imposibel. Ini adalah hal yang kontradiksi. Dosa adalah yang membuat sakit dan mematikan jiwa, dan pertobatan dan kesucian adalah yang menghidupkan jiwa. Hanya orang bodoh yang mau mencoba untuk membuat manusia yang mati menjadi hidup.  Ini adalah kontradiksi dan imposibeliti yang luar4 biasa jika manusia dapat diselamatkan tanpa harus bertobat. Kita harus diselamatkan dari apa, selain dari dosa dan Neraka? Dan tidak ada keselamatan dari Neraka tanpa diselamatkan dari dosa. “Dialah yang akan menyelamatkan umat-Nya dari dosa mereka.” (Matius 1:21).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar