Papua merupakan daerah yang dipenuhi
bukit dan gunung-gunung yang kaya dengan hutan hujan tropis ( tropical
rain forest ) yang sulit dijelajahi dan sebagain besar masih merupakan
hutan perawan. Salah satu puncak pegunungannya dikenal dengan nama
Puncak Jaya ( Cartenz Pyramid ) yang merupakan puncak tertinggi di
Indonesia yang diselimuti oleh salju abadi, dengan dikelilingi oleh
kawasan konservasi Lorentz seluas 21.500 Km2 serta merupakan areal
konservasi alam tertua di Indonesia. Dikawasan ini terdapat berbagai
ragam kekayaan hayati dalam berbagai ekosistem, mulai dari rawa bakau
sampai puncak salju.
Perang Dunia II yang terjadi di
sepanjang wilayah Papua atau Perang Pasifik (Pasific War) meninggalkan
fenomena tersendiri di Papua. Pada kesempatan tertentu para veteran
perang yang berkebangsaan Jepang, Amerika mengadakan perjalanan memorial
ke Biak, Manokwari, Sorong, Sarmi dan Jayapura. Namun sayang,
reruntuhan peninggalan perang tersebut banyak yang telah menjadi besi
tua dan hilang karena diperdagangkan. Salah satu peninggalan yang
tersisa diantaranya adalah bekas lapangan udara di Biak yang dahulu
dikenal dengan nama Mokmer serta tugu peringatan di Sentani yang
dibangun oleh Jenderal Douglas McArthur.
Sejarah dan Budaya
Penduduk Papua, saat ini berjumlah 2,2
juta orang, dimana proporsi penduduk asli berjumlah kurang lebih
1,3 juta jiwa. Mereka merupakan penduduk yang masih dapat dikatakan
masih sangat tradisional, kecuali pada beberapa daerah pantai yang
relatif lebih maju kebudayaannya sebagai hasil interaksi dengan dunia
luar. Hingga beberapa puluh tahun yang lalu, sebagian besar penduduk
yang hidup terutama di pedalaman masih laiknya berada di zaman batu.
Masih banyak penduduk asli di pegunungan yang hanya mengenakan penutup
kemaluan bagi lelaki (Koteka) dan wanitanya hanya mengenakan rok dari
rumput. Perang antar suku tidak banyak terjadi lagi tetapi bukannya
hilang samasekali, sedangkan pertanian tradisional masih dilakukan.
Di Papua terdapat 251 bahasa atau
merupakan 40% jumlah bahasa yang dikenal di Indonesia yang jumlahnya ±
600. Bahasa di Papua jika digabungkan dengan 770 bahasa di Papua New
Guinea merupakan seperlima dari bahasa yang dikenal di dunia. Sebanyak
140 bahasa di Papua hanya digunakan oleh kurang dari 1000 orang.
Sepertiga dari penduduk asli Papua menggunakan salah satu dari bahasa
Dani (400.000) atau bahasa Ekagi (130.000) dan hanya kedua bahasa ini
dan bahasa Asmat (80.000) yang banyak dikenal.
Manusia sudah datang di New Guinea lama
sebelum mereka sampai di Amerika atau bagian daratan Eropa. Bukti-bukti
tidak langsung menujukkan bahwa pada sekitar 30.000 – 40.000 tahun yang
lalu, nenek moyang orang pribumi Papua datang dalam kelompok kecil
bersamaan waktu dengan masa pembentukan es, sehingga permukaan laut
menurun. Pulau yang menyambut kedatangan para pendahulu ini sama sekali
berbeda dengan apa yang kita kenal sekarang. Diperkirakan kala itu
bentangan es menyelimuti daerah yang luas dan salju terdapat pada
ketinggian hanya 350 m di atas permukaan laut. Suhu udara 7 derajad
Celcius lebih rendah dari suhu pada saat sekarang. Dalam beberapa tahap
zaman es, laut Arafuru yang dangkal merupakan daratan yang berperan
sebagai jembatan, sehingga penduduk asli Papua dapat bercampur dengan
penduduk asli Australia. Bukti dari kejadian ini dapat disaksikan dari
kesamaan gaya serta motif kerajinan batu yang dapat ditemui di sepanjang
pantai barat daya Papua (pantai Kaimana) dan di Arnhem Land di
Australia Utara. Dari bukti-bukti genetika dapat diketahui bahwa
perpisahan kedua penduduk asli ini terjadi pada sekitar 10.000 tahun
yang lalu.
Orang Austronesia merupakan kelompok
besar terakhir yang datang ke Papua yang telah mengenal teknologi yang
tinggi, yaitu jenis senjata dan peralatan yang lebih baik, cara bertani
dan serta telah memelihara binatang peliharaan. Pada saat orang-orang
Austronesia datang, penduduk asli Papua sudah hidup dalam
kelompok-kelompok tani yang menetap, dalam masyarakat yang sudah cukup
kompak untuk mempertahankan jatidiri, bahasa dan budaya mereka. Sekitar
tahun4000 SM, orang Papua diduga telah menanam keladi dan umbi-umbian
serta memelihara babi. Terdapat satu jenis umbi-umbian yang dinamakan
Ipomea, berasal dari dunia baru, namun dengan cara bagaimana dapat
sampai ke pedalamam Papua, adalah suatu misteri.
Perdagangan antara New Guinea dengan
Indonesia tengah dan barat, mungkin sudah berlangsung sejak sebelum
datangnya agama Kristen. Pedagang dari nusantara bagian barat membawa
baju dan barang-barang logam untuk dipertukarkan dengan bulu burung
Cenderawasih, budak belian dan kulit batang masoi, yang di Jawa
digunakan untuk ramuan jamu. Orang berambut keriting yang tertera pada
ukiran dinding candi Borobudur yang dibangun pada abad ke-18, mungkin
adalah orang Papua. Buku syair Serat Negarakertagama dari kerajaan
Majapahit pada abad ke-14 juga menceritakan tentang Papua.
Pada awal abad ke-16, orang Portugis
pertama yang menginjakkan kakinya di tanah Papua adalah Jorge de Meneses
yaitu seorang Gubernur yang ditempatkan di Maluku. Dia adalah orang
Eropa pertama yang memberi gambaran tentang New Guinea yang dia namakan
“Ilhas dos Papuas”. Selain itu, salah satu yang terkenal karena
penelitiannya di New Guinea adalah Alfred Russel Wallace (1858) yang
melakukan penelitian selama lima bulan di daerah teluk Dorei. Karena
penelitian biologinya menghasilkan teori tentang sejarah spesiasi yang
mirip dengan teori Charles Darwin.
Pada awal abad 20 pemerintah Belanda
mulai melakukan penelitian yang serius terhadap New Guinea, diantara
penelitian yang paling penting adalah pengiriman tentara secara
besar-besaran kepedalaman New Guinnea pada tahun 1907 dan 1915. Penemuan
besar yang terakhir terjadi pada tahun 1938, yaitu ketika sebuah
ekspedisi yang dipimpin seorang penjelajah Amerika bernama Richard
Archbold, mendarat dengan pesawat terbang di danau Habbema dan menemukan
lembah Baliem. Lembah Baliem Besar merupakan lembah subur, terhampar di
daratan aluvial dengan ukuran 50 kali 15 kilometer, di huni oleh 50.000
suku Dani yang belum pernah berhubungan dengan dunia luar sebelum
kedatangan Archbold. Pada dewasa ini lembah Baliem adalah tujuan wisata
utama di Papua.
Misionaris adalah salah satu penjelajah
perintis di Papua, pada tanggal 5 Februari 1855 dua orang pendeta Jerman
yang dipekerjakan oleh Gereja Protestan Belanda, datang ke Papua dan
pertama kalinya menginjakkan kaki di pulau Mansinam Manokwari, yaitu
pendeta Ottow dan Geisler. Dari merekalah penyebaran agama Kristen mulai
dilaksanakan di Papua. Dan untuk mengenang masuknya Injil ke tanah
Papua maka oleh Pemerintah Daerah tanggal 5 Februari telah ditetapkan
sebagai Hari Masuknya Injil di Tanah Papua dan dinyatakan sebagi hari
libur resmi untuk Papua.
Pada tahun 1942, Jepang melancarkan
serangan terhadap Pearl Harbour, terus ke selatan sampai di New Guinea
(Papua) tanpa perlawanan yang berarti dari tentara Belanda sehingga
Hollandia (Jayapura) dapat dikuasai tentara Jepang. Pada musim semi
1944, Amerika Serikat memasuki perang dengan mengerahkan tentara dan
material dalam upaya perlawanan balik dibawah pimpinan Jenderal Douglas
McArthur. Dengan kekuatan 1.200 pesawat terbang, 217 kapal laut dan
50.000 tentara, akhirnya McArthur dapat mendarat di Hollandia dan
menguasai kota dengan korban 159 tentara sekutu. Setelah Hollandia jatuh
ketangan sekutu, Biak kemudian menjadi sasaran berikutnya untuk dapat
menguasai pantai utara New Guinea. Pertempuran Biak merupakan salah satu
pertempuran yang paling ganas selama perang dimana tentara Amerika
menggunakan dinamit dan bahan bakar diesel untuk mengusir tentara Jepang
dalam gua. Hanya 220 orang tentara Jepang selamat. Sampai sekarang
masih banyak keluarga veteran mengunjungi Biak untuk menghormati anggota
keluarga yang menjadi korban perang. Sekutu kemudian memperluas
lapangan terbang Biak untuk pendaratan pesawat pembom besar yang mampu
membalikkan gelombang perang Pasifik.
Harrah's Reno Casino & Hotel - MapYRO
BalasHapusHarrah's Reno Casino & 안산 출장안마 Hotel. 777 Harrah's 나주 출장샵 Boulevard. Las Vegas, NV 89109. Directions · 경상북도 출장안마 (702) 영천 출장샵 770-7000. Call Now 대구광역 출장샵 · More Info. Hours, Accepts Credit Cards,