Selasa, 15 November 2011

Tugas Agama Moral


BAB I
 PENDAHULUAN
1.     Latar Belakang
Pengertian Moral,Etika dan Etika Kristen:
a)      Pengertian Moral
Moral dalam bahasa Latin di sebut “mores”  kata ini di mengerti sebagai moralitas,yaitu mengenai kesusilaan (mores) yang berasal dari  “mos” atau  “moris” yang artinya kesusilaan atau kebiasaan yang baik yang berlaku pada suatu kelompok  tertentu;kedua adalah ajaran kesusilaan atau dengan kata lain , ajaran tentang asas dan kaidah kesusilaan secara sistematik.
b)      Pengertian Etika
Kata Etika berasal dari kata yunani  ethos yang artinya:tempat kediaman yang biasa dari seseorang ,kebiasaan ,kelasiman,adat istiadat,cara mengungkapkan diri,tingkah laku ,sikap,kecenderungan kepada kesusilaan. Etika adalah ilmu atau studi mengenai norma-norma yang mengatur tingkahlaku manusia.
c)      Etika Kristen
Etika Kristen adalah salah satu dari etika yang ada. Oleh karenanya, etika Kristen dapat di pahami setelah kita memahami apa sebenarnya etika itu secara umum,khusunya terletak pada kata Kristen. Etika Kristen adalah  ilmu yang meneliti , menilai,dan mengatur tabiat dan tingkah laku  manusia dengan  memakai norma kehendak atau perintah Allah sebagaimana dinyatakan dalam Yesus Kristus,. Norma yang menjadi acuan etika Kristen adalah firman Allah dalam Alkitab. Etika Kristen bukan hanya untuk orang Kristen dan oleh Kristen (eksklusif) tapi berlaku untuk semua manusia,masyarakat dan semua aspek kehidupan (Universal)
d)     Hubungan Iman  dan Moral / Etika Kristen
Kata Iman dalam bahasa ibrani di sebut emunah. Kata emunah hanya terdapat dalam Habakuk yang di terjemahkan dengan percaya (Hab.2:4), dan dalam kitab ulangan ditrjemahkan dengan kata kesetiaan (ul.32:20).pedanan kata emunah dalam PB dalam bahasa yunani adalah kata pistis dan di terjemahkan dengan kata iman (Rm.1:17;Gl. 3:11;Ibr 10;38 dan sebagainya). Dalam injil yohahanes kata iman lebih banyak memuat kata kerja (pisteuo) dari pada kata benda ,yang menekankan arti aktif dari pada stasis. (PAK PT  1999 ,hal 75 )bagaimana manusia dapat hidup dengan benar sangat tergantung pada norma/kaidah/hukum yang mengaturnya.


BAB II
PEMBAHASAN

1.     Manusia Ciptaan Tuhan

Manusia yang merupakan makhluk ciptaan Allah yang teringgi karena memiliki nilai- nilai moral dalam dirinya. Manusia memiliki karakter ganda , yaitu sebagai makhluk sosial dan makhluk individu. Sebagai makhluk sosial ia bertanggung jawab pada sesama, masyarakat, bangsa,dan negaranya. Manakala manusia itu hidup berdampingan dengan sesamanya dalam dunia dengan segala perkembangannya, bersama itu pula terjadi interaksi dengan budaya yang merupakan bagian kehidupannya. Hal itu membuktikan bahwa orang Kristen tidak dapat hidup dengan beraskese atau mengasingkan dari masyarakat dan dunia dimana ia berada. Dalam interaksi itu manusia seharusnya mampu, menyaring,membedakan,dan memilih perkembangan budaya dan iptek dari masyarakat modern/global. Kemampuan manusia untuk mempertimbangkan dan memutuskan pilihan dalam menghadapi kehidupan  hanya mungkin jika ia bertumbuh dalam imannya kepada Tuhan sehingga diberikan hikmat dari Allah untuk mengatur hidupnya dengan benar.

2.      Kompleksitas Masalah Moral Dalam Era Global

Tiap zaman selalu memiliki perkembangannya, demikian juga era global dan technology informasi pada abad 21 ini suatu abad dengan perkembangannya yang pesat  dipelbagai bidang ilmu pengetahuan dan teknologi. Sungguh mengagungkan pencapaian prestasi umat manusia dibidang ilmu pengetahuan dan teknologi itu juga telah membawah perubahan-perubahan sosial yang sangat dahsyat . pendapat salah satu tokoh yakni Toffler dapat membantu mahasiswa mengenali perkembangan abad 21 ini. Ia mengatakan antara lain bahwa gelombang yang sedang di hadapi umat manusia di sebut sebagai Era informasi. Gelombang ketiga  itu beriringan dengan intensitas dan akselerasinya yang sangat cepat. Belum lagi selesai dengan gelombang pertama dimana umat manusia membangun maa depannya dengan andalan sector pertanian matang, datanglah gelombang kedua dengan andalan sector industry. Lagi-lagi belum selesai gelombang pertama dan kedua dengan berbagai goncngan sosial,kultur,psikologis,spiritual yang di timbulkannya,sekarang masyarakat di timpah oleh gelombang ketiga dengan andalan masa depan di sector informasi dan jasa. Akibatnya, terjadi apa yang oleh Toffler sendiri disebut bahwa sebagian dari masyarakat dunia mengalami Future Shock (kejutan masa depan).
3.     Kesadaran Etis

Istilah “kesadaran etis” dalam substansi kajian ini dipahami berdasarkan keangka teori perkembangan moral oleh Kohlberg (psikolog). Melalui teori perkembangan moral,kita dapat mengetahui tingkat/jenjang kualitas kesadran etis. Seseorang yang di anggap jenjang kesadaran etisnya pada tingkat kekanak-kanakan, belum tentu lebih rendah atau lebih jahat dari orang lain yang jenjang kesadaran etisnya lebih dewasa. Seorang anak yang  baik tetap  lebih baik dari orang dewasa yang jahat. Seorang mahasiswa perguruan tinggi memang lebih banyak tahu dari seorang siswa SD, tetapi secara proporsional si mahasiswa belum tentu lebih bertanggung jawab secara moral dan yang sudah pasti belum tentu lebih baik.

Tahap-tahap perkembangan moral menurut Kholberg terdiri dari: pra-konvensioanal,konvensioanal,paska konvensioanal,masing-masing di bagi menjadi dua jenjang,sehingga seluruhnya menjadi enam jenjang:

1)      Jenjang pertama, kesadran etis yang berorientasi pada hukum.
2)      Jenjang kedua, tindakan moral masih kanak-kanak tetapi sudah lebih rasional tidak mekanistis membabi buta,sudah mulai menghitung-hitung dan memilih-milih.
3)      Jenjang ketiga, kesadran etis lebih berorientasi untuk menjadi anggota kelompok yang baik.
4)      Jenjang keempat,kesadaran etis yang menunjuk kepada suatu prinsip atau hukum yang lebih tinggi,yaitu hukum objektif yang tidak hanya berlaku untuk satu-satu kelompok tetapi hukum yang mempunyai keabsahan yang lebih luas.
5)      Jenjang kelima, kesdaran etis yang berorientasi pada akal, hukum/peraturan secara kritis,akal manusia mempunyai fungsi kreatif,ia menciptakan yang lebih benar dan lebih baik. Dalam kehidupan beragama itu berarti bahwa bukan tradisi dan dogmah gereja saja yang paling penting tetapi dengan keyakinan iman ia dapat menilai posisi dogma  dan tradisi gereja itu masih benar ?
6)      Jenjang keenam, pemikiran moral seseorang mencapai puncaknya, yaitu moralitas yang berpusat pada suara hati nurani dan keyakinan tentan yang baik dan benar bagaikan seorang nabi dalam alkitab.




BAB III
PENUTUP

1.     Kesimpulan

Moral adalah kesusilaan atau kebiasaan yang baik yang berlaku pada suatu kelompok  tertentu;kedua adalah ajaran kesusilaan atau dengan kata lain , ajaran tentang asas dan kaidah kesusilaan secara sistematik. Moral juga mempunya hubungan yang erat dengan Etika.
. Etika adalah ilmu atau studi mengenai norma-norma yang mengatur tingkahlaku manusia.


2.     Saran

Sebaiknya semua pihak mempelajari Moral agar dapat mengetahui apa sebenarnya Moral itu  sehingga kita tidak dapat dengan sembrangan menilai orang. Mengetahui Moral juga sangat penting karena kita dapat menghargai norma-norma yang ada.

1 komentar: