Tugas I
1. Pengertia
dari Agama dan Pemerintah
a.
Agama
Agama menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia
adalah sistem yang mengatur tata keimanan (kepercayaan) dan peribadatan kepada
Tuhan Yang Mahakuasa serta tata kaidah yang berhubungan dengan pergaulan
manusia dan manusia serta lingkungannya.
Kata
"agama" berasal dari bahasa Sansekerta
āgama yang berarti
"tradisi".. Sedangkan kata lain untuk menyatakan konsep ini adalah religi yang berasal dari bahasa Latin
religio dan berakar pada kata kerja
re-ligare yang berarti
"mengikat kembali". Maksudnya dengan berreligi, seseorang mengikat
dirinya kepada Tuhan.
Definisi
tentang agama dipilih yang sederhana dan meliputi. Artinya definisi ini
diharapkan tidak terlalu sempit atau terlalu longgar tetapi dapat dikenakan
kepada agama-agama yang selama ini dikenal melalui penyebutan nama-nama agama
itu. Untuk itu terhadap apa yang dikenal sebagai agama-agama itu perlu dicari
titik persamaannya dan titik perbedaannya.
b.
Pemerintah
Pemerintah
adalah lembaga atau badan-badan publik dalam menjalankan fungsinya untuk
mencapai tujuan Negara. Klo menurut C.F Strong gini, Pemerintahan dalam arti
luas adalah segala kegiatan badan-badan publik yang meliputi kegiatan
legislatif, eksekutif dan yudikatif dalam usaha mencapai tujuan negara.
Pemerintahan dalam ari sempit adalah segala kegiatan badan-badan publik yang hanya
meliputi kekuasaan eksekutif.
2. Hubungan antara Agama dan
Pemerintah
Di dalam
negara-negara yang disebut “Kristen”, relasi agama-negara agaknya tidak terlalu
sulit diterapkan. Tentu saja harus dicatat bahwa yang disebut “Negara Kristen”
tidak ada lagi sekarang, walaupun nilai-nilai kristiani tidak pernah
ditinggalkan. Pernyataan ini serupa dengan mengatakan, bahwa di negeri-negeri
itu apa yang yang disebut partai Kristen tidak ada lagi (sebagaimana kita
mengartikannya di Indonesia), meskipun nama-namanya masih berlabel “Kristen”.
Agaknya terdapat semacam “fleksibilitas” di dalam menerapkan prinsip-prinsip
kristiani di dalam menyiasati relasi agama dan negara. Tetapi benarkah persis
begitu? Tidak juga. Amerika Serikat misalnya, yang juga menerapkan prinsip
pemisahan agama dan negara, ternyata sangat “agamani” di dalam pemerintahannya.
3. Tujuan dari Agama dan Pemerintah
a.
Agama
Tiap
orang mengerti tujuan dari ajaran Agama, yaitu terutama membawa manusia ke :
a.
Kehidupan beriman
b.
Berbudi luhur, bermental baik
c.
Ada cinta kasih
d.
Perasaan / kehidupan sosial
e.
Damai / rukun
f.
Selamat dunia akherat
g.
Sehat walafiat
h.
Tidak ketinggalan rejeki
i.
Panjang umur
j.
Saling membimbing
b.
Pemerintah
Dengan
demikian, suatu pemerintahan terdiri dari berbagai lembaga yang bertanggung jawabuntuk
mengambil kebijakan publik. Pemerintahan Negara RI mempunyai tujuan atau tugas
pokok dan fungsi yang tercantum dalam Pembukaan UUD 1945, yaitu :
a. Tujuan:
·
Memajukan kesejahteraan umum
·
Melindungi segenap bangsa Indonesia
dan seluruhtumpah darah Indonesia
·
Mencerdaskan kehidupan bangsa
·
Ikut melaksanakan ketertiban dunia
berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi dan keadilan sosial.
4. Fungsi dari Agama dan Pemeerintah
a. Agama
Memainkan
fungsi kawalan sosial.
Kebanyakan agama di dunia adalah menyaran kepada kebaikan. Dalam ajaran agama
sendiri sebenarnya telah menggariskan kod etika
yang wajib dilakukan oleh penganutnya. Maka ini dikatakan agama memainkan
fungsi kawalan sosial.
b.Pemerintah
· Menyelenggarakan
pertahanan dan keamanan, kehakiman dan peradilan, urusan perekonomian,
pembinaan demokrasi, serta politik DN dan LN
· Memelihara
kesejahteraan, kesehatan dan kehidupan sosial, keuangan
· Melaksanakan
pendidikan dan kebudayaan, membina agama & kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa.
Tugas 2
Apa yang di
maksud dengan pertobatan
I.
Pertobatan berarti meninggalkan manusia lama dan menjadi
manusia baru:
"… karena kamu telah
menanggalkan manusia lama serta kelakuannya, dan telah mengenakan manusia baru
yang terus-menerus diperbaharui untuk memperoleh pengetahuan yang benar menurut
gambar Khaliknya” (Kolose 3:9-10).
Ketahuilah ini, bahwa”manusia lama”
dari orang yang telah bertobat telah disalibkan bersama Kristus, sehingga sejak
sekarang mereka tidak lagi melayani dosa – karena ia telah mati dan telah
dibebaskan dari dosa (band Roma 6:4-7). Selanjutnya orang-orang yang telah
bertobat melayani Tuhan dalam roh yang baru (Roma 7:6). Tetapi dalam kasus
adanya beberapa keraguan dalam pikiran Anda, saya akan memberikan beberapa poin
yang menunjukkan perlunya pertobatan.
1. Pertobatan adalah alasan
utama Kristus datang kedalam dunia untuk memberikan, untuk membawa orang-orang
berdosa yang jahat kepada Allah.
Apakah
Anda berpikir bahwa Kristus datang untuk melakukan seseuatu yang tidak perlu?
Sama halnya penderitaan-Nya untuk membayar dosa-dosa kita, sehingga ajaran dan
Roh-Nya perlu untuk pertobatan kita. Kita tidak dapat diselamatkan selain
melalui pertobatan. Mungkinkah Allah mengutus Anak-Nya ke dalam dunia dengan
tujuan memanggil pulang orang-orang berdosa, jika mereka dapat diselamatkan
tanpa melalui pertobatan? Tuhan Yesus adalah ahli fisika yang agung tentang
jiwa. Ia datang bukan untuk menyembuhkan penyakit ringan yang dapat disembuhkan
tanpa Dia. Ia datang untuk menyembuhkan kutuk dosa yang merusak, yang mana
tidak ada yang dapat menyembuhkannya selain Dia. Tidak pernah ada di dalam
pikiran Kristus bahwa Ia atang untuk menderita demi menebus dosa-dosa kita, dan
kemudian membiarkan kita terus hidup di dalam dosa tanpa adanya suatu
perubahan. Ia tidak pernah berpikir untuk membawa manusia ke sorga bersama
dengan dosa-dosa mereka, tetapi ia membinasakan dosa-dosa mereka, karena itu
tidak layak untuk masuk ke dalam sorga. Ia tidak pernah bermaksud untuk membawa
Anda bersama penyakit (dosa) Anda ke dalam Sorga, tetapi sebelumnya Ia
menyembuhkan penyakit Anda, karena jika tidak itu akan merusak Anda. Bukankah
penghujatan yang lebih besar dari menentang Kristus adalah mempertemankan Dia
dengan dosa yang sangat Ia benci? Bukankah penghujatan yang lebih besar adalah
dengan membayangkan bahwa Kristus berdiri bersama Setan dan memperkuat kerajaan
Setan -- yang mana misi sejati-Nya adalah justru untuk membinasakannya?
Selanjutnya, Kristus datang untuk mempertobatkan manusia,
dan bukan untuk mengampuni siapapun tanpa pertobatan. “Sebab
Anak Manusia datang untuk mencari dan menyelamatkan yang hilang” (Lukas 19:10).
“yang telah menyerahkan diri-Nya bagi kita,” bukan mengampuni dan menyelamatkan
tanpa mempertobatkan kita, tetapi “untuk membebaskan kita dari segala kejahatan
dan untuk menguduskan bagi diri-Nya suatu umat, kepunyaan-Nya sendiri, yang
rajin berbuat baik” (Titus 2:14). Dari ayat-ayat ini Anda dapat melihat bahwa
pertobatan adalah kebutuhan mutlak jika Anda berharap untuk diselamatkan.
2. Pertobatan adalah hal yang paling utama di seluruh
Alkitab, mempertobatkan manusia dari dosa dan memimpin kepada Tuhan, dan
membangun mereka yang telah bertobat.
Dan apakah Anda berpikir bahwa Tuhan mungkin menjadikan
pertobatan sebagai topik utama dalam Firman-Nya jia ini tidak penting atau
diperlukan? Jika seseorang dapat diselamatkan tanpa pertobatan, mengapa Tuhan
menginspirasikan kepada para nabi dan rasul untuk menyampaikan Firman-Nya
dengan tujuan mempertobatkan manusia dan membangun mereka yang telah bertobat?
Haruskah Tuhan melakukan semua hal yang ada di dalam Alkitab untuk sesuatu yang
tidak perlu atau penting? Inilah tujuan utama Firman Allah: “Taurat TUHAN itu sempurna, mempertobatkan jiwa” – KJV
(Mazmur 19:7). Dan lagi bukankah Alkitab menyerukan kepada orang-orang berdosa
untuk bertobat dan berbalik kepada Kristus? Ada ratusan ayat di dalam Alkitab
yang menunjukkan bahwa tujuan utama Kitab Suci adalah memimpin orang-orang
berdosa datang kepada Kristus (band. Yehezkiel 33:11; Yesaya 31:6;
59:20-21; Yeremia 3:7; Amsal 1:23; Yoel 2:12-13; Yunus 3:8; Acts 3:19; dll).
3. Pertobatan adalah tugas panggilan para pelayan
Injil, yaitu mempertobatkan manusia kepada Kristus.
Mengapa
Tuhan memanggil orang-orang untuk memberitakan pertobatan jika pertobatan itu
tidak perlu atau tidak penting? Yohanes Pembaptis mulai mengkhotbahkan pertobatan.
Kristus mengikuti jejaknya, yaitu mengkhotbahkan tentang pertobatan yang sama
(Lukas 13:3-5). Rasul-rasul mengikuti-Nya, yaitu mengkhotbahkan berita
pertobatan yang sama, yang mana tanpa pertobatan tidak ada keselamatan (Kis.
2:38; 8:22). Mereka menjelaskan kepada kita, “Allah
memberitakan kepada manusia, bahwa di mana-mana semua mereka harus bertobat”
(Kisah 17:30). Pekerjaan Paulus adalah untuk menunjukkan kepada manusia bahwa
mereka “mereka harus bertobat dan berbalik kepada Allah serta melakukan pekerjaan-pekerjaan
yang sesuai dengan pertobatan itu” (Kisah Rasul 26:20). Dan “untuk membuka mata
mereka, supaya mereka berbalik dari kegelapan kepada terang dan dari kuasa
Iblis kepada Allah, supaya mereka oleh iman mereka kepada-Ku memperoleh
pengampunan dosa…” (Kisah 26:18). Substansi dari khotbah Paulus adalah,
“bertobat kepada Allah dan percaya kepada Tuhan kita, Yesus Kristus” (Kisah
Rasul 20:21). Setiap pelayan Injil harus “dengan lemah lembut dapat menuntun
orang yang suka melawan, sebab mungkin Tuhan memberikan kesempatan kepada
mereka untuk bertobat dan memimpin mereka sehingga mereka mengenal kebenaran,
dan dengan demikian mereka menjadi sadar kembali, karena terlepas dari jerat
Iblis yang telah mengikat mereka pada kehendaknya” (II Timotius 2:25-26). Jadi,
tugas utama seorang pengkhotbah adalah mempertobatkan manusia kepada Kristus.
4. Orang Kristen harus melakukan pekerjaan-pekerjaan
yang sesuai dengan pertobatan.
Akankah
Allah mengatakan kepada kita tentang ini jika ada cara lain untuk memperoleh
keselamatan? “Dan orang-orang bijaksana akan
bercahaya seperti cahaya cakrawala, dan yang telah menuntun banyak orang kepada
kebenaran seperti bintang-bintang, tetap untuk selama-lamanya” (Daniel 12:3).
Yakobus berkata, “Jika ada di antara kamu yang menyimpang dari kebenaran dan
ada seorang yang membuat dia berbalik, ketahuilah, bahwa barangsiapa membuat
orang berdosa berbalik dari jalannya yang sesat, ia akan menyelamatkan jiwa
orang itu dari maut dan menutupi banyak dosa.” (Yakobus 5:19-20)
Perhatikanlah semua ini, dan putuskan apapun itu Allah tidak
akan mengutus jemaat-Nya untuk memberitakan berita pertobatan kepada orang
berdosa, jika memang ada cara lain untuk menyelamatkan mereka. Mungkinkah
Kristus sendiri datang untuk mempertobatkan manusia jika mereka tidak
memerlukan itu? Mungkinkan Firman Tuhan, Alkitab, telah memberikan alasan ini –
yaitu mempertobatkan manusia? Mungkinkah para nabi dan para rasul serta para
pemberita Injil diutus untuk menyampaikan berita pertobatan? Mungkinkah ini
menjadi tugas setiap orang Kristen untuk melakukan pekerjaan-pekerjaan sesuai
dengan pertobatan, jika ada cara lainnya untuk diselamatkan tanpa pertobatan?
Oleh sebab itu, saya meminta Anda percaya bahwa Anda perlu
untuk bertobat dan ini adalah kebenaran yang tidak dapat diganggu gugat lagi.
Biarkanlah ada kepercayaan kokoh di dalam hati Anda bahwa tidak ada pengharapan
keselamatan tanpa pertobatan sejati.
II. Saya
akan memberikan beberapa alasan mengapa seseorang tidak dapat masuk ke dalam kerajaan
sorga jika ia tidak bertobat.
1. Jika tidak ada lain selain Firman Allah, yaitu
Alkiyab, yang menjadi satu-satunya alasan, ini seharusnya sudah cukup. Sorga
adalah milik Tuhan, dan Ia dapat memberikian itu kepada siapa saya yang Ia
inginkan. Dan Ia menjelaskan kepada kita di dalam Firman-Nya bahwa Ia akan
memberikan itu tidak kepada siapapun selain kepada orang yang telah bertobat.
"Sesungguhnya
jika kamu tidak bertobat…. kamu tidak akan masuk ke dalam Kerajaan Sorga."
(Matius 18:3).
Apakah Anda menolak doktrin ini, bahwa tidak ada seorangpun
yang akan diselamatkan kecuali ia mau bertobat? Jika demikian apakah Anda
berpikir bahwa Allah yang salah. Apakah Anda berpikir bahwa Anda lebih
bijaksana dari pada Dia? Apakah And berpikir Ia tidak tahu apa yang sedang Ia
lakukan? Akankah Anda menuduh Dia berlaku tidak adil? Perasaan bersalah dari
orang berdosa seperti Anda, yang telah melakukan banyak pelanggaran terhadap
Tuhan yang telah menciptakan Anda, dan yang telah menolak anugerah-Nya yang mau
menyelamatkan Anda, tidak seharusnya berani membuka mulut Anda menentang Tuhan,
dan berkata kepada Dia, setelah semua ini, bahwa jika Ia menghami Anda berarti
Dia bukan penyayang.
Saya mau mengatakan kepada Anda tentang agama saya. Saya
pecaya semua yang Allah firmankan dalam Alkitab adalah benar, apakah aku
sepenuhnya memahami atau tidak. Saya telah menemukan bahwa tidak ada yang lebih
baik atau lebih pasti untuk menjadi dasar atau fondasi agama selain ini. Ketika
Tuhan berkata kepada saya dalam Firman-Nya bahwa tidak ada manusia yang akan
diselamatkan kecuali ia mau bertobat, saya setuju dengan Dia dalam Firman-Nya
itu. Saya akan menggunakan Firman Tuhan untuk menghadapi semua akal di dunia
ini. Jika Anda berkata ini adalah sesuatu yang terlalu keras atau berat untuk
percaya bahwa sangat sedikit yang akan diselamatkan, dan bahwa Anda tidak dapat
mempercayai Tuhan yang harus bertindak keras seperti ini, untuk melawan semua
argumentasi Anda saya akan mengutip Firman Allah. Allah telah mengatakan itu,
dan mungkinkah Ia tidak melakukannya?
2. Alasan kedua bahwa tidak seorangpun dapat masuk
kerajaan sorga tanpa bertobat adalah dari natur pemerintahan Allah. Apakah
Anda ingin Allah memberikan upah kepada orang-orang yang melayani Setan? Apakah
Anda ingin Allah berkata, pada hari Penghakiman Akhir, “Masuklah, orang
berdosa. Kamu telah hidup untuk Iblis di sepanjang hidupmu, dan hanya
memikirkan hal-hal duniawi saja. Kamu telah merendahkan Aku dan gereja-Ku.
Tetapi sekarang masuklah – masuklah ke dalam Sorga.” Wahai manusia berdosa,
jika kasih terhadap diri sendiri tidak membutakan engkau, Anda akan melihat
bahwa ini akan menjadi keputusan yang tidak layak bagi himat dan kebenaran
Tuhan. Apakah Anda berpikir Ia harus memberikan upah kepada hamba-hamba Setan?
“Masakan Hakim segenap bumi tidak menghukum dengan
adil?" (Kejadian 18:25). Dan apakah itu adil, jika memberikan kepada
setiap orang yang tidak berhak menerimanya?
3.
Tetapi lebih lanjut, pertimbangkan ini. natur suci Allah tidak akan mengijinkan
jiwa yang tidak suci masuk ke dalam hadirat-Nya. “Tetapi
tidak akan masuk ke dalamnya sesuatu yang najis, atau orang yang melakukan
kekejian atau dusta” (Wahyu 21:27). “Mata-Mu terlalu suci
untuk melihat kejahatan” (Habakuk 1:13). “Sebab Engkau bukanlah Allah yang
berkenan kepada kefasikan; dan Ia membenci orang yang mencintai kekerasan”
(Mazmur 5:4,5; 11:5, 7). “Sebab itu orang fasik tidak akan tahan dalam
penghakiman, begitu pula orang berdosa dalam perkumpulan orang benar” (Mazmur
1:5). “Orang fasik dan semua bangsa yang melupakan Tuhan akan dikirim ke
Neraka” (Mazmur 9:8, 16, 17). Apakah Anda memiliki alasan lebih baik? Ada
oposisi antara natur Allah dan orang yang tidak bertobat. “Janganlah kamu
merupakan pasangan yang tidak seimbang dengan orang-orang yang tak percaya.
Sebab persamaan apakah terdapat antara kebenaran dan kedurhakaan? Atau
bagaimanakah terang dapat bersatu dengan gelap?” II Korintus 6:14).
Anda harus kudus seperti Tuhan atau Tuhan menjadi najis seperti
Anda – atau Anda tidak akan dapat hidup bersama dengan Dia di Sorga.
Tuhan tidak dapat menjadi najis, karena itu sangat bertentangan dengan
nature-Nya. Kalau demikian berarti Anda yang harus menjadi kudus dalam
pemandangan Dia, melalui imputasi kebenaran Kristus, yang Asnda terima pada
saat bertobat. Karena alasan ini, hanya orang-orang yang telah bertobat yang
dapat hidup bersama Tuhan di Sorga. Jika Anda mau berbalik kepada Kristus Anda
akan diijinkan masuk ke Sorga. Tetapi jangan pernah mengharapkan Tuhan menjadi
penuh dengan dosa seperti Anda.
4. Di sini ada alasan lain bahwa hanya orang yang
telah bertobat yang dapat masuk ke Sorga. Allah menawarkan keselamatan kepada
mereka sepanjang hidup mereka, namun mereka menolaknya. Allah membuat
cara yang mudah bagi mereka untuk memperoleh keselamatan, namun mereka
menolaknya. Mereka dapat memiliki Kristus dan pengampunan, dan kesucian dan
kebahagiaan, jika mereka mau itu, tetapi mereka telah menolak semua itu. Allah
memberikan pilihan hidup dan mati kepada mereka dan meminta mereka untuk
memilih hidup bahwa mereka harus hidup (Ulangan 30:19). Namun mereka lebih
memilih kematian. Tuhan memanggil para pengkhotbah-Nya untuk terus menyampaikan
itu kepada mereka (II Timotius 4:2), dan “nyatakanlah
apa yang salah, tegorlah dan nasihatilah dengan segala kesabaran dan
pengajaran.” Ia bahkan menjelaskan kepada para pelayan Tuhan untuk “undanglah
mereka untuk masuk” (Matius 22;9; Lukas 14:23). Namun mereka tetap tidak mau
datang juga. Beberapa orang mencari alasan untuk memaapkan diri sendiri mengapa
tidak mau bertobat. Yang lainnya tidak memperhatikan khotbah kami ini dengan
serius. Yang lain lagi bahkan menentang dan menyerang khotbah seperti ini.
Berat bagi saya untuk mengatakan bahwa saya harus bersaksi
melawan ribuan orang yang berada dalam kondisi seperti ini [tidak bertobat].
Wahai manusia berdosa, saya bersaksi kepada Anda hari ini, bahwa Tuhan dan para
malaikan dan semua orang akan tahu bahwa jika Anda pasti masuk Neraka karena
Anda tidak mau diselamatkan. Ini bukanlah karena Allah kejam kepada Anda, namun
karena Anda kejam terhadap diri Anda sendiri. Ini akan terbukti benar di akhir
hidup Anda.
5. Jika semua alasan bahwa Allah tidak mengijinkan
orang yang belum bertobat masuk ke dalam kerajaan Sorga ini masih tidak
memuaskan Anda, saya mau memberikan satu alasan lagi – ini hal yang imposibel. Ini
adalah hal yang kontradiksi. Dosa adalah yang membuat sakit dan mematikan jiwa,
dan pertobatan dan kesucian adalah yang menghidupkan jiwa. Hanya orang bodoh
yang mau mencoba untuk membuat manusia yang mati menjadi hidup. Ini
adalah kontradiksi dan imposibeliti yang luar4 biasa jika manusia dapat
diselamatkan tanpa harus bertobat. Kita harus diselamatkan dari apa, selain
dari dosa dan Neraka? Dan tidak ada keselamatan dari Neraka tanpa diselamatkan
dari dosa. “Dialah yang akan menyelamatkan umat-Nya
dari dosa mereka.” (Matius 1:21).